Selasa, 05 Januari 2010

Jogja Biennale X

Biennale Jogja X-2009:Jogja Jamming, Siap merubah wajah Kota Yogyakarta menjadi kota seni


Jumpa Pers pelaksanaan Biennale X-2009 bersama Direktur Biennale X-2009 Butet Kertarajasa, Kepala TBY Dyah Anggraeni Rais dan beberapa kurator Biennale di Ruang Seminar TBY, Kamis (5/11)

Jumpa Pers pelaksanaan Biennale X-2009 bersama Direktur Biennale X-2009 Butet Kertarajasa, Kepala TBY Dyah Anggraeni Rais dan beberapa kurator Biennale di Ruang Seminar TBY, Kamis (5/11)

Biennalle Jogja X-2009, event perhelatan akbar seni rupa di Kota Yogyakarta siap digelar di kota budaya ini. Dengan waktu satu bulan penuh (10 Desember 2009-10 Januari 2010) sebanyak 130 perupa dan tak kurang 150 seniman/kelompok akan merubah wajah Kota Yogyakarta menjadi kota seni, kota budaya dan kota yang menghasilkan seniman dari berbagai bidang.

Ratusan seniman tersebut akan “mempercantik” kota Yogyakarta dengan karya-karya seni yang tersebut di jalanan, tembok kampung, stasiun, halte, angkringan, benda cagar budaya dan diatas kendaraan pribadi dll.

Karya perupa/seniman yang akan dipamerkan kehadapan publik telah melalui seleksi serta diskusi yang ketat dengan tim kurator yang terdiri dari Wahyudin, Hermanu, Eko Parwoto serta Samuel Indratma. Sementara Dewan Kurator diisi tokoh-tokoh terkenal seperti Sindhunata, DR Agus Burhandan Ong Harry Wahyu.

Tema Biennalle X-2009 ini adalah Jogja Jamming: Gerakan Arsip Seni Rupa. Tema ini diusung guna menunjukkan Kota Yogyakarta sebagai kota yang melahirkan serta menggembleng seniman besar yang kini banyak tersebar di tanah air.

“Dinamika kesenian di Yogyakarta bisa diibaratkan seperti jam session dalam musik, Setiap seniman saling merespon dalam proses kreatif,” ujar Direktur Biennale Jogja X-2009 Butet Kertarajasa. Butet menambahkan, denyut dinamika kesenian ini yang hendak di refleksikan dalam biennale Jogja X-2009. Tema Jogja Jamming berbasisikan dinamika wacana seni rupa yang berlangsung tiap dekade.

“ Berdasarkan semangat yang berbasis pada sejarah seni rupa Yogyakarta yang ada, lebih dari 200 seniman akan menginterpretasi semangat zaman yang telah ditorehkan para seniman dari rentang tahun 1940-an hingga yang terkini era 2000-an,” kata Butet.

Biennale Jogja X-2009 juga akan diselenggarakan di empat venue (Taman Budaya Yogyakarta, Jogja Nasional Museum, Sangkring Art Space dan gedung Bank Indonesia.(The Real Jogja/joe)

Senin, 04 Januari 2010

Hanya Hari Ini

hanya hari ini .


Blogger Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Supported by Lincah.Com - Infiniti Cars